🎾 Ir 64 Merupakan Contoh Bibit Unggul
Perkandangan2 Kerbau Lokal Introduksi bibit unggul . Pengukuran tubuh Pemerintah daerah yang memperoleh benih dari UPBS BPTP/LPTP sebagai contoh BPSB, BPTP/LPTPH, Dinas Pertanian. Jarak tanam untuk padi yang sejenis dengan varietas IR-64 seperti varietas ciherang cukup dengan jarak tanam 20 X 20 cm sedangkan untuk varietas padi yang
Printeratau pencetak merupakan Alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar/grafik, di atas kertas. Fungsi: untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan lainnya dari komputer ke media kertas atau sejenis. Istilah yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per inch).
Dikatakan pihaknya juga sedang meneliti beras untuk pengobatan penderita diabetes yang merupakan kerjasama dengan Balai Pasca Panen. Jenis beras ini kadar glikomiknya rendah sehingga dengan mengkonsumsi beras ini maka kadar gula dalam tubuh tidak melonjak. Beras jenis ini terbukti indeks glikemiknya sama dengan beras IR 36.
Hanyasaja apabila digunakan bibit unggul maka dalam 1hektar untuk pola monokultur atau tumpang sari dapat dihasilkan sekitar20 - 40 ton rimpang segar. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Tanaman yang rusak/mati
Beberapabibit unggulan yang mungkin menjadi inspirasi para petani padai menentukan pilihan , sebagai berikut: IR 64 merpakan salah satu jenis padi yang paling banyak ditanam , verietas ini dilepas dipasaran oleh pemerinta sejak tahun 1986 . Merupakan benih padi unggul yang memiliki jangka waktu siap panen berumur 70 – 84 hari atau
Kelapasawit jenis ini dianggap bibit unggul, sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Kelapa sawit jenis Tenera unggul persentase daging per buahnya dapat mencapai 16-18% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 22-24% (Fauji dkk , 2005).
PerananManusia Dalam Revolusi Hijau dan Revolusi Biru 4.6. Penemuan Bibit Unggul (71) (72) (86) (94) (120) (125) (127) , dan kimia merupakan
GenotipIR 64 merupakan genotip yang telah lama dilepas tetapi masih banyak digunakan oleh sebagian besar petani di Kabupaten Karawang. Selain genotip unggul nasional, sebagian petani di Kabupaten Karawang juga menggunakan benih padi genotip lokal yang produktivitasnya cukup tinggi yaitu 7-8 t ha-1 bahkan ada yang mencapai 9 t ha-1. Padi
UnsurNitrogen merupakan salah satu kunci utama dalam membantu pembentukan anakan, oleh karena itu saat proses pembentukan anakan jangan sampai belum tersedia unsur ini. Jangan tanam bibit padi terlalu dalam. Cukup 1-2 cm saja sudah cukup. Ini juga merupakan poin penting untuk meningkatkan jumlah anakan produktif tanaman padi.
. Di Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani ternyata menjadikan negara tersebut sebagai negara agraris. Indonesia banyak menghasilkan petani-petani handal dan tidak kalah dengan petani dari negara lain. Hasil pertanian sangat melimpah di Indonesia, mulai dari rempah-rempah, sayur-mayur dan buah-buahan, ubi, kentang, kopi, cokelat, padi, buah-buahan, dan lain sebagainya. Semua komoditi yang dihasilkan dari pertanian Indonesia tersebut ternyata tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat di dalam negeri, akan tetapi hasil panen adakalanya di ekspor ke luar negeri. Tak heran jika hasil ekspor juga menyumbang terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN tiap tahunnya. Intensifikasi Pertanian Untuk meningkatkan hasil pertanian sehingga dapat menghasilkan produk panen yang berkualitas tinggi, maka pemerintah dan banyak para petani di Indonesia mencari terobosan terbaru untuk memperoleh hasil panen yang optimal yakni dengan membuat sistem pertanian melalui teknik intensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, maupun ekstensifikasi pertanian. Ketiga upaya peningkatan produksi panen tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1950 yang dilatarbelakangi oleh ketertarikan pemerintah untuk mengkonversi lahan tanaman tebu menjadi lahan tanaman padi. Rata-rata hasil produksi padi di Indonesia pada tahun 1956-1960 yakni berkisar 2 ton per hektar Jatileksono, 1987. Selanjutnya pada tahun 1960 dan seterusnya swasembada pangan beras menjadi program utama pemerintah Indonesia. Sehingga pada waktu itu, pemerintah Indonesia berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi pada guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri akibat lonjakkan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat tajam. A. Intensifikasi Pertanian Intensifikasi pertanian merupakan usaha yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia. Intensifikasi dianjurkan untuk menghasilkan produk pertanian yang tahan penyakit, menghasilkan buah,sayur dan makanan pokok yang berkualitas tinggi dan unggul. Dalam pelaksanaan intensifikasi pertanian adakalanya para petani memperhatikan masalah pengelolaan tanah, pengadaan bibit unggul, penanaman, pemupukkan, pemberantasan hama serta penyakit pada tanaman, pemanenan dan kegiatan selama pasca panen. Program Intensifikasi pertanian di Indonesia dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah dan rakyat untuk memperoleh hasil panen yang layak, cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, serta mampu untuk program intensifikasi pertanian diharapkan mampu untuk mengurangi dan mengendalikan hama tanaman yang sangat merugikan bagi petani, terutama hama jenis wereng, kutu busuk, kutu buah, ulat daun, serta tikus yang merupakan hewan pengerat dan sering menurunkan produksi tanaman padi. Program intensifikasi pertanian terutama untuk meningkatkan produksi padi dibentuk sejak tahun 1960 melalui program BIMAS Bimbingan Massal. Dalam proses perkembangannya, ternyata masyarakat Indonesia sangat dikeluhkan dengan adanya program intensifikasi pertanian terutama untuk padi. Sebab, para petani dirugikan dengan adanya berbagai hama pengganggu tanaman sehingga pada tahun 1961, 1962 hingga 1969 produksi padi para petani Indonesia banyak yang mengalami serangan hama, serta tak heran jika banyak yang gagal panen. Akibat peristiwa tersebut, pemerintah mulai berupaya untuk mencarikan solusi atas permasalahan tersebut, sehingga pada tahun 1970 hingga 1980, pemerintah membuka ruang kepada rakyat untuk mengatasi masalah hama pada tanaman padi yakni dengan menggunakan berbagai jenis dan formulasi pestisida dengan beranekaragam bahan aktifnya. Pada saat itu, penggunaan pestisida dilakukan untuk memberantas hama penggangu tanaman, namun bukan untuk mencegah atau mengendalikan agar hama tanaman tidak timbul kembali dan merusak tanaman. Pada tahun 1970, 1971, hingga 1979, penggunan pestisida di kalangan petani sangat meningkat tajam, sehingga pada saat itupula produksi bahan makanan, seperti hasil pertanian kentang, ubi, padi, dan berbagai macam buah lainnya mencapai 34%, dan penggunaan pestisida pada saat itu terbukti mampu mematikan hama tanaman. Namun, dengan penggunaan pestisida yang berlebihan di kalangan para petani Indonesia ternyata memberikan efek sangat buruk bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Sehingga pada tahun 1990 ke atas, penggunaan pestisida mulai dikurangi bahkan dilarang dengan alasan bahwa pestisida mampu mempercepat laju pencemaran udara dan pencemaran tanah, menimbulkan berbagai penyakit yang diderita oleh manusi jika terpapar oleh senyawa pestisida terutama bagi para petani maka akibatnya adalah kulit mengalami iritasi, mata merah dan berair, keracunan makanan akibat senyawa pestisida yang bercampur. Dan efek buruk lainnya dari penggunaan pestisida yakni dapat meracuni buah dan sayur. Jika pestisida masuk dan terakumulasi di dalam daging buah dan dikonsumsi manusia, maka kemungkinan besar yang mengonsumsi makanan yang tercemar pestisida tersebut akan mengalami penyakit kanker, jika pada laki-laki menyebabkan prilakunya menjadi kewanita-wanitaan, dan lain sebagainya. Ada beberapa langkah penting untuk melaksanakan intensifikasi pertanian secara menyeluruh yakni dengan program “Panca Usaha Tani” atau “Lima Usaha Tani“. Panca usaha tani ini berkembang pesat pada era pemerintahan presiden Soeharto yang merupakan bagian dari REPELITA pembangunan pertanian sangat digalakkan pada saat itu. Berikut ini panca usaha tani yang dapat dilakukan diantaranya 1. Pemilihan dan Penggunaan Bibit Unggul Sebelum memanfaatkan lahan pertanian secara baik, maka para petani sebaiknya menggunakan bibit unggul baik yang dihasilkan dari hasil panen bibit sebelumnya atau ketika dibeli di pasaran. Bibit unggul menjadi kunci penting untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas, tanaman subur, sehat, tinggi, berbuah bagus, akarnya kokoh, serta tahan terhadap berbagai macam serangan hama dan penyakit. Bibit unggul yakni jenis bibit yang disiapkan dan memiliki keunggulan dibandingkan varietas lainnya seperti bibit yang tahan terhadap penyakit dan jamur, bibit yang memiliki produktivitas tinggi, daya vigor tinggi, peka terhadap rangsangan pupuk, fase juvenile yang singkat, serta mempunyai keberanekaragaman bentuk, ukuran, dan warna. Contoh bibit unggul seperti pada padi IR 64, PB 4, pada bibit padi rajalele, dan jagung tongkol untuk produksi bahan makanan pokok. 2. Pengelolaan Lahan dan Tanah Pertanian Secara Tepat dan Terencana Setelah memperoleh bibit unggul, langkah selanjutnya yakni mengelola tanah untuk dipakai dalam penyemaian bibit dan media tumbuh kembang bibit hingga proses pemanenan. Untuk mengelola lahan pertanian dapat ditempuh melalui cara modern dan konvensional tradisional/manual. Cara modern dapat ditempuh dengan menggunakan cara mekanik yakni menggunakan traktor yang sudah modern, sedangkan cara manual/konvensional dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti cangkul. Metode tradisonal menggunakan cangkul memiliki kelemahan yakni sangat tidak efisien dan membutuhkan waktu cukup lama untuk menggarap lahan pertanian. 3. Pengaturan Irigasi atau Saluran Air Pengaturan pasokan air yang dialirkan ke lahan-lahan pertanian sangat penting untuk membuat struktur dan komponen tanah menjadi lembab dan berair sehingga akan memberikan nutrisi dan menjaga tanaman agar tetap sehat, tidak layu, dan kelangsungan hidupnya terjaga dengan baik. Sebaiknya gunakan air secukupnya dan berdasarkan kebutuhan untuk dialiri di lahan pertanian. Umumnya pemberian air tidak boleh melebih titik layu lahan. Dan pasokan air yang cukup di atas lahan sangat penting untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta meningkatkan produktivitas panen nantinya. 4. Pemberian Pupuk Pada Dosis Yang Tepat Tanpa pemberian pupuk buatan, sebenarnya tanah sendiri sudah memiliki unsur hara esensial bagi tanaman. Pemberian pupuk tambahan dilakukan dengan melihat usia tanaman serta menempatkan pupuk pada jarak tertentu. Terkadang para petani jika memberikan pupuk terlalu dekat dengan akar tanaman, maka tak menutup kemungkinan tanaman tersebut akan layu dan berujung pada kematian tanaman, oleh karena itu memberi jarak yang cukup saat pemupukan tanaman sangat penting. Pemberian pupuk pada tanaman dapat dengan menggunakan pupuk dari kotoran hewan ternak, seperti pupuk kandang yang memiliki komposisi dari feses kambing,ayam,unta,sapi dan lainnya. Pupuk kompos dan NPK buatan yang berasal dari sisa-sisa dedaunan juga penting sebagai tambahan nutrisi bagi tumbuhan. Pemberian pupuk perlu melihat usia tanaman yang akan diberi pupuk, dosis, serta cara dan jenis pupuk yang hendak ditambahkan pada tumbuhan. Sehingga jika pemberian pupuk tidak tepat akan berefek pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 5. Pemberantasan Organisme Penggangu Tanaman Pemberantasan organisme pengganggu tanaman bertujuan sebagai pemeliharaan tanaman. Sebab, masalah yang umum dihadapi oleh para petani yakni hama dan penyakit pada tanaman. Hama tanaman yang sangat mengganggu terutama ulat dan wereng yang merusak struktur daun, serta gulma yang menggangu pada taanaman untuk tumbuh dan berkembang. Terkadang penggunaan pestisida kimia tidak semata-mata untuk memberantas hama, dapat juga menggunakan pestisida alami, misalnya dengan menggunakan predator alami misalnya Ular untuk memutus mata rantai perkembangan tikus di sawah agar produktivitas panen padi meningkat, sehingga keseimbangan eksositem terus terjaga dengan baik. Adanya intensifikasi pertanian tentunya memiliki dampak nyata di dunia pertanian. Tentunya intensifikasi pertanian memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dengan adanya intensifikasi pertanian yakni produksi panen menjadi meningkat akibat pemilihan benih bibit yang berkualitas, ekosistem di lahan pertanian menjadi stabil, hasil panen rata-rata meningkat seperti yang pernah terjadi 1960-1970 sehingga produksi makanan pernah meningkat hingga 34% dan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional. Sementara itu dampak negatif dari adanya intensifikasi pertanian seperti; 1 Dampak pengelolaan tanah yang kurang diperhatikan dapat merusak struktur tanah dan ekosistem di dalamnya dan ini banyak terjadi pada saat penggunaan alat berat seperti traktor. 2 Dampak buruk pemupukan secara terus-menerus dan tidak terkendali secara baik dapat menyebabkan tanah menjadi asam sehingga pH tanah menjadi menurun, sehingga hasil pertanian tidak produktif. Termasuk unsur hara Nitrogen yang terkandung di dalam pupuk dapat menyebabkan terbentuknya larutan nitrit di dalam tanah yang dapat meresap di sumur warga sekitar daerah pertanian. 3 Dampak dari penggunaan pestisida berlebih dapat menyebabkan dapat menyebabkan mudah berkembangnya hama dan gulma menjadi resisten kebal terhadap senyawa obat/pestisida, terjadinya resurgensi hama timbul kembali, terjadinya ledakan populasi hama terutama yang umum adalah hama ulat dan wereng, keracuanan serta iritasi kulit pada manusia, terjadinya pencemaran udara, air, dan tanah, serta berefek buruk bagi daging buah/sayur yang terpapar senyawa kimia pestisida dapat meracuni hasil panen;buah,sayur,dan sebagainya. B. Ekstensifikasi Pertanian Ekstensifikasi pertanian yaitu perluasan areal pertanian ke wilayah yang sebelumnya belum pernah dimanfaatkan manusia. Program ekstensifikasi pertanian memiliki sasaran terhadap lahan-lahan seperti lahan hutan, padang rumput steppe, lahan gambut pada rawa-rawa, serta bentuk-bentuk lain pada tanah marginal lahan terpinggirkan. Dalam peristilahan internasional dikenal dengan “agricultural land expansion”. Ekstensifikasi pertanian bertujuan untuk mengatasi masalah kurangnya lahan produktif pertanian, perluasan lahan dilakukan dengan mencari lahan-lahan baru yang bisa ditanami tanaman dan menghasilkan nilai tambah dari hasil panen untuk memenuhi kehidupan masyarakat. Ekstensifikasi pertanian biasanya dilakukan di wilayah-wilayah Indonesia seperti Irian Jaya, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Ekstensifikasi pertanian dapat dilakukan oleh petani itu sendiri atau melalui perantara pemerintah sebagai pusat penyelenggara. Namun, biasanya ekstensifikasi pertanian ini dilakukan sendiri oleh petani, berkesinambungan, dan adanya pengawasan dari pemerintah setempat. Berikut ini macam-macam dari ekstensifikasi pertanian yang masih terus diterapkan pada pertanian Indonesia. 1. Perluasan Lahan Pertanian dengan Pembukaan Hutan Baru Sistem pertanian nomaden berpindah-pindah lahan pertanian sudah sering dilihat pada para petani Indonesia. Sistem pertanian nomaden sudah dilakukan oleh petani Indonesia sejak dulu. Cara pertanian nomaden dilakukan secara serentak terhadap lahan tertentu, atau sendiri-sendiri yakni dengan cara membakar tumbuhan di sekitar lahan, kemudian tanahnya digarap dan atau dicangkul kemudian ditanami berbagai jenis sayur mayur, tanaman buah, tanaman obat dan jenis lainnya. Keuntungan dari pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian yakni tingkat kesuburan lahan masih tinggi akibat banyaknya dedaunan yang menyusun komposisi tanah di dalamnya. 2. Perluasan Lahan Pertanian dengan Pembukaan Lahan Kering Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan lahan kering dapat dilakukan dengan penangan khusus. Lahan kering maksudnya yaitu lahan atau tanahnya kering, tandus, atau tanahnya kurang subur akibat sedikitnya kandung unsur hara. Dalam pemanfaatannya, lahan kering dapat dimanfaatkan dengan penambahan jenis tanaman yang dapat meningkatkan kesuburan tanah di lokasi itu yakni dengan menanam berbagai tumbuhan seperti kacang-kacangan, pohon lamtoro, dan dapat menambah nutrisi dalam tanah berupa tambahan air, pupuk. 3. Perluasan Lahan Pertanian dengan Pembukaan Lahan Gambut pada Tanah Rawa Lahan gambut umumnya tersebar di wilayah atau daerah rawa-rawa. Di tanah gambut, sangat potensial jika ditanami jenis tumbuhan tertentu sehingga dapat meningkatkan produksi panen. Di tanah gambut beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam yakni kangkung, genjer, tanaman pakis, dan padi. Di Indonesia yang memiliki lahan gambut/berawa banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Adanya ekstensifikasi pertanian tentunya memberikan dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak postifinya yakni lahan yang kering,gersang,tandus dapat dioptimalkan kembali fungsinya sehingga dapat ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat meningatkan produktivitas panen untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Sementara itu untuk dampak negatif diantaranya; 1. Terjadinya kerusakan ekosistem pada lahan-lahan tertentu. Dapat kita lihat misalnya pada lahan hutan yang sebenarnya hutan itu sendiri memiliki banyak flora dan fauna yang ada di dalamnya. Jika hutan dihabisi, pohon-pohonnya ditebang atau dibakar, maka kemungkinan besar hewan-hewan yang tinggal di ranting-ranting pohon dan sekitaran hutan tersebut akan kehilangan habitat asli mereka, sehingga kepunahan jenis di hutan tersebut kemungkinan besar akan terjadi. 2. Berkurangnya habitat alami hewan di alam. Hal ini dapat kita lihat pada saat penebangan pohon, pembakaran hutan, dan pembangunan gedung-gedung, sehingga hewan-hewan asli penghuni habitat di wilayah tersebut akan kehilangan tempat tinggal, serta aktivitas kesehariannya pun mulai terganggu dan rusak. 3 Terjadinya pemanasan global Global Warming karena aktivitas pembakaran dan penyempitan hutan dan pepohonan yang semakin sulit ditemui. C. Diversifikasi Pertanian Diversifikasi pertanian yakni pemanfaatan lahan pertanian untuk dua kepentingan yang memiliki daya guna sekaligus. Hal ini bertujuan untuk menghindari ketergantungan dari satu hasil pertanian, artinya petani dapat menggunakan satu lahan untuk dua kepentingan bisnis misalnya dapat ditempuh dengan berbagai cara seperti; 1 Memperbanyak jenis kegiatan pertanian; Contohnya selain petani menanam jagung, juga petani tersebut berternak itik dan maupun berternak ikan, membuka tambak. 2 Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan tertentu; Contohnya Dalam sebuah ladang, selain ditanami singkong, juga ditanamai padi ladang, atau juga ditanamai jagung, tanaman palawija, kacang tanah, sayur-mayur, ubi jalar, dan lain sebagainya. Diversifikasi pertanian sangat penting dilakukan oleh para petani untuk menghasilkan produksi panen yang banyak dan beragam dari hanya memiliki satu lahan saja. Dari kegiatan Diversifikasi pertanian tentu petani banyak diuntungkan karena selain mendapatkan hasil panen beragam, juga kesejahteraan hidup penghasilan berupa uang akan semakin banyak sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, kegiatan diversifikasi pertanian dapat menambah pengalaman masyarakat petani untuk dapat mengelola lahan dengan berbagai teknik, serta pengetahuan untuk memberi nilai jual dan peluang menghasilkan banyaknya upah pertanian semakin meningkat. Diversifikasi pertanian terbukti mampu memberikan sumbangsih terhadap kesadaran kepada masyarakat untuk bertani. Sebab pekerjaan seperti mencangkul, menanam buah dan sayur mayur tidak hanya ditugaskan kepada petani semata. Seorang guru, siswa, pekerja kantor, dan apapun jenis profesi dapat melakukan program diversifikasi pertanian, contohnya yaitu menanam berbagai jenis tanaman obat, sayur, bunga, dan sebagainya di lahan yang terdapat di halaman rumah, dan lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk melatih manusia untuk memiliki jiwa tani.
Pernahkah kamu mendengar tentang bibit unggul? Apa yang kamu ketahui tentang bibit unggul? Adakah keuntungan ketika kamu menggunakan bibit unggul? Kamu akan belajar tentang bibit unggul pada penjelasan berikutnya? Bibit unggul adalah bibit tanaman atau hewan yang mempunyai sifat yang baik dari tanaman atau hewan yang sejenis lainnya. Sifat unggul pada tanaman memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Waktu berbuah atau produksinya cepat. 2. Hasil produksinya banyak. 3. Rasa buahnya atau rasa hasil produksinya enak. 4. Tahan terhadap hama dan gulma serta penyakit. Kegiatan 1 Memahami Pewarisan Sifat Alat dan bahan beberapa buku biologi dan internet Cara kerja 1. Cari materi tentang pewarisan sifat, terutama yang berhubungan dengan prinsip mendel. 2. Baca materi tersebut. Kemudian buat karya ilmiah dari bahan-bahan yang telah kamu kumpulkan. Analisis dan diskusi 1. Diskusikan karya ilmiahmu di depan kelas. 2. Buat resume dari hasil diskusi karya ilmiahmu dan gunakan resume tersebut untuk menambah wawasanmu. 5. Tahan terhadap perubahan iklim dan kondisi tanah yang bervariasi. 6. Pohonnya pendek. Sifat unggul pada hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Tahan terhadap penyakit. 2. Tahan terhadap perubahan iklim. 3. Hasil produksinya berkualitas tinggi. Tahukah kamu bahwa bibit unggul dapat diperoleh dengan cara hibridisasi. Apa yang dimaksud dengan hibridisasi? Hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan atau tumbuhan yang berbeda varietas dan memiliki sifat-sifat unggul. Selain itu juga bisa didapat dengan cara mutasi gen dan inseminasi buatan kawin suntik. Keuntungan mengembangbiakkan tanaman dan hewan dengan memperhatikan sifat unggul adalah sebagai berikut. 1. Dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Misalnya ☯ Menghasilkan produk susu yang bermutu tinggi dari sapi yang merupakan bibit unggul dari hasil penyilangan. ☯ Daging yang berkualitas tinggi dari sapi Brahma dan ayam pedaging broiler. Gambar Ayam broiler merupakan salah satu contoh bibit unggul. Sumber ☯ Menghasilkan beras yang bermutu tinggi dari padi unggul, misalnya padi C, Gading, Centani, Remaja, dan padi unggul dari Philipina seperti PB 5, PB 8, dan PB 36. ☯ Menghasilkan rambutan yang berbuah manis dan besar serta pohonnya rendah yang didapat dari hasil pe-nyilangan. 2. Bisa menghemat biaya dan tenaga kerja, misalnya teknologi tanam benih langsung yang disebut TOT Tabela dengan menggunakan jenis padi Mamberomo dan Cibobas. 3. Dapat mempercepat produksi, misalnya padi unggul Mamberomo dan Cibobas yang masa panennya 2 minggu lebih cepat. 4. Tanaman dan hewan akan berumur panjang karena sifat unggulnya yang tahan terhadap penyakit dan iklim. Misalnya padi VUTW Varietas unggul tahan wereng dan padi IR 64. Apa yang kamu lakukan untuk menjaga supaya bibit unggul tidak kehilangan sifat-sifat keunggulannya? Kamu dapat melakukan dan menjaga persilangan sesama galur murni supaya tidak terkontaminasi dengan varietas lain. Gambar Pohon rambutan dapat dihasilkan dari penyilangan. Sumber Dok. Penerbit Tulis jawaban pada buku kerjamu. 1. Sebutkan dan jelaskan materi genetik yang menyebabkan adanya sifat beda pada makhluk hidup. 2. Apa yang dimaksud dengan gen? 3. Tentukan genotipe dan fenotipe F1 dari pariental Aabb dengan aaBB, jika A = buah besar, a = buah kecil, B = bentuk bulat, b = bentuk lonjong. 4. Apa yang kamu ketahui tentang sifat intermediet? Berikan contoh persilangnya. 5. Perhatikan bagan berikut. Induk tinggi × kerdil Gamet G1 G2 Generasi F1 semua tinggi Generasi F2 787 tinggi dan 262 kerdil Bagan di atas menunjukkan jalur pewarisan monohibrid antara pohon kacang tinggi homozigot dan pohon kacang kerdil homozigot. a. Apa yang dimaksud dengan pewarisan monohibrid? b. Sebutkan genotipe untuk induk tinggi dan induk kerdil. c. Tentukan genotipe dari keturunan pertama dan kedua. Cari F1 dan F2 pada persilangan tumbuhan kacang ercis berbiji bulat dengan tumbuhan berbiji keriput. Sifat bulat dominan terhadap sifat keriput. Tentukan rasio fenotipe pada F2. 1. Setiap makhluk hidup memiliki sifat beda yang dikendalikan oleh gen dan kromosom. 2. Genotipe adalah sifat makhluk hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa diamati dengan indra. Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati dengan indra. 3. Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan memperhatikan satu sifat beda. 4. Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu dengan memperhatikan dua sifat beda. 5. Sifat induk yang muncul pada turunannya disebut sifat dominan, sedangkan sifat yang tertutupi oleh sifat dominan sehingga tidak muncul pada turunan disebut sifat resesif. Jika sifat dominan tidak jenuh atau sifat turunan berada di antara sifat kedua induknya disebut intermediet. valuasi E 1. Bagian sel yang mempengaruhi pe-nurunan sifat adalah .... a. inti sel dan ribosom b. nukleus dan nukleolus c. kromosom dan gen d. kromosom dan genetik 2. Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja AA atau resesif saja aa disebut .... a. heterozigot b. homozigot c. dominan d. resesif 3. Sifat turunan yang bisa diamati dengan mata adalah sifat .... a. dominan c. genotipe b. resesif d. fenotipe 4. Penggabungan sifat dari dua makhluk hidup disebut .... a. genotipe b. fenotipe c. galur murni d. persilangan 5. Tanaman rasa manis homozigot dominan disilangkan dengan tanaman rasa masam homozigot resesif. Jika A = rasa manis, a= rasa masam, berapa jumlah fenotipe 2 rasa masam? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 A. Pengecekan Konsep 6. Bunga warna merah MM disilangkan dengan bunga warna putih mm bersifat intermediet. Warna turunan yang akan dihasilkan adalah .... a. merah muda 100% b. merah muda 50% c. putih 100% d. putih 50% 7. Makhluk hidup yang memiliki satu kromosom adalah .... a. nyamuk c. molusca b. bakteri d. porifera 8. Persilangan antara tanaman ber-genotipe AABB dengan aabb akan menghasilkan perbandingan fenotipe F2 .... a. 6433 c. 9331 b. 9322 d. 9133 9. Apabila ada 20 macam kromosom pada setiap sel makhluk hidup, setiap sel gametnya akan memiliki kromosom .... a. 20 pasang c. 5 pasang b. 10 pasang d. heterozigot 10. Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui proses .... a. seleksi alam b. adaptasi c. hibridisasi d. sterilisasi Coba kamu cari literatur di internet tentang materi bab ini. Apakah pemahamanmu tentang materi bab ini sama dengan yang kamu temukan di internet? Buat resume tentang materi ini berdasarkan pemahamanmu dan kumpulkan hasilnya pada gurumu. B. Pemahaman Konsep 1. Apa yang menentukan pewarisan sifat dalam makhluk hidup? Jelaskan. 2. Jelaskan perbedaan antara genotipe dengan fenotipe. Berikan contoh genotipe dan fenotipe pada kehidupan-mu sehari-hari minimal 4. 3. Bunga berwarna merah Mm disilang-kan dengan bunga berwarna putih mm, di mana M dan m bersifat intermediet. Tentukan genotipe dan fenotipe F2. 4. Tentukan fenotipe dari hasil persilangan individu bergenotipe sebagai berikut. a. BbMm × Bbmm b. Bbmm × Dgpkt 5. Pak Jarwo petani pepaya. Pak Jarwo mempunyai bibit tanaman pepaya rasa manis dengan daging buah berwarna merah. Genotipe pepaya tersebut heterozigot SsMm kemudian disilang-kan dengan sesamanya. Bagaimana kemungkinan genotipe dan fenotip keturunan dari miliki pak Jarwo? TEKNOLOGI
Padi IR 64 merupakan salah satu varietas unggul padi sawah yang dilepas pemerintah mulai tahun 1986. Sampai saat ini masih disukai petani, karena umur tanam lebih pendek, nasinya pulen, dan mudah dijual karena harga terjangkau oleh masyarakat. Untuk memperoleh hasil padi IR 64 yang tinggi harus menggunakan benih bermutu dengan varietas unggul, yaitu benih padi IR 64 yang bersertifikat. Dalam penggunaan benih bersertifikat tidak semua dapat ditanam sebagai benih, melainkan harus dipilih yang bagus. Cara memilih benih padi yang bagus ada 3 tiga cara dan petani hanya cukup menggunakan satu cara saja. Setelah memperoleh benih yang bagus, petani harus berupaya memperoleh bibit padi yang bagus dengan memperhatikan persemaian/pembibitan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain letak lokasi, cara mengolah tanah, cara melindungi bibit, dan lain-lain. Dari uraian tersebut di atas, petani perlu mengetahui hal-hal sebagai berikut. Keuntungan penggunaan benih bermutuPenamanan padi IR 64 disarankan menggunakan benih bermutu varietas unggul yang bersertifikat, karena akan memperoleh keuntungan sebagai berikut– Jika disemaikan akan menghasilkan bibit yang tegar dan sehat.– Tanaman yang sehat dengan perakar baik dan banyak.– Menghasilkan kecambah yang tinggi dan pertumbuhan yang seragam.– Dapat tumbuh lebih cepat dan tegar, setelah ditanam dipindah ke lahan tanam.– Tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 & 2 dan virus kerdil rumput. – Agak tahan wereng coklat biotipe 3 hawar daun bakteri strain IV.– Akan diperoleh hasil yang tinggi dan mutu hasil lebih baik. Cara memilih benih yang baikSetiap sawah yang akan ditanami padi seluas 1 hektar membutuhkan benih sebanyak kira-kira 20 kg. Benih yang akan ditanam harus dipilih yang baik. Memilih benih padi yang baik ada 3 cara, tetapi hanya satu cara saja yang dipakai. Pilih satu dari 3 cara berikut 1. Pemilihan benih yang baik dengan telur dan air garam – Siapkan ember dengan ukuran minimal cukup untuk 3 kali volume/banyaknya benih. – Masukan air ke dalam ember, sebanyak kira-kira 2 kali volume benih. – Letakan telur di dasar air dan masukan garam dapur sedikit demi sedikit sampai telur terangkat ke permukaan air, lalu telur diambil. – Kemudian masukan benih padi IR 64 ke dalam larutan air garam. – Selanjutnya di aduk-aduk dan benih yang mengambang dibuang atau tidak ditanam. – Benih yang tengelam disemaikan. 2. Pemilihan benih yang baik dengan air garam – Siapkan ember dengan ukuran minimal cukup untuk 3 kali volume benih. – Buatlah larutan 20 gram garam dapur dalam 1 liter air – Masukan larutan garam ke dalam ember sebanyak 2 kali volume benih. – Masukan benih ke dalam larutan garam tersebut. – Kemudian di aduk-aduk dan benih yang mengambang dibuang atau tidak ditanam. – Benih yang tengelam disemaikan. 3. Pemilihan benih yang baik dengan pupuk ZA – Siapkan ember dengan ukuran minimal cukup untuk 3 kali volume benih. – Buatlah larutan 20 gram pupuk ZA dalam 1 liter air. – Masukan larutan pupuk ZA ke dalam ember sebanyak 2 kali volume benih. – Masukan benih ke dalam larutan pupuk ZA tersebut. – Kemudian di aduk-aduk dan benih yang mengambang dibuang atau tidak ditanam. – Benih yang tengelam disemaikan. Perlakuan benih padi untuk disemaikanSetelah mendapatkan benih padi yang baik atau benih padi yang tenggelam, tidak langsung disebar pada persemaian tetapi harus dilakukan hal-hal berikut Benih yang tenggelam dibilas dengan air bersih, agar tidak mengandung larutan garam atau bersih, benih direndam selama 24 jam, kemudian ditiriskan selama 48 jam. Lalu benih siap disebar pada bedengan persemaian. Cara persemaian/pembibitan– Pilih lokasi persemaian dekat dengan sumber air dan memiliki drainase yang baik, agar air di persemaian dapat diatur dengan baik cepat diairi dan cepat pula dikeringkan menurut kebutuhan. – Buatlah bedengan pembibitan seluas 400 m2, dengan lebar 1 – 1,2 m dan panjangnya menurut keadaan lahan. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25 – 30 cm. – Setiap 2 m2 bedengan campurkan kera-kira 2 kg bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang atau campuran serbuk kayu, abu, sekam padi. Pemberian bahan organik pada persemaian ini akan memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar dapat dikurangi.– Persemaian perlu dilindungi dari hama tikus, sebab tikus sangat senang benih padi yang baru disebar, dengan cara– Buat pagar plastik mengelilingi tempat pembibitan.– Cara ini akan lebih baik/tepat apabila tempat persemaian beberapa petani dalam satu lokasi, dipasang bubu perangkap pada pagar plastik untuk pengendalian tikus sejak dini.– Sebarlah benih padi secara merata di atas bedengan. Penulis SUSILO ASTUTI H. Penyuluh Pertanian PusbangluhtanSumber Informasi1. Anonim. Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT Padi Sawah Irigasi. Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Anonim. Teknologi Budidaya Padi. Jakarta Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Anonim. Pedoman Umum. Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terapadu SL-PTT. Jakarta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2008. 4. Website gambar persemaian padi.
ir 64 merupakan contoh bibit unggul